02 Maret 2009

Adu Suara di Lomba Kicau Burung

BAROS- Siang kemarin Lapangan Pusdik Armed begitu meriah. Sorak sorai penonton begitu membahana. Di pinggir lapangan, mereka saling teriak. Mereka bukan sedang menonton sepakbola, tapi sedang menyemangati burung peliharaannya yang sedang berlomba di Lomba Amal Burung Berkicau "BnR Cup". Teriakan pemilik burung ini ditimpali dengan kicauan burung yang sedang berlomba. Sementara para juri sibuk menilai aksi dan kicauan burung para peserta.
Menurut Ketua Pelaksana lomba, Susanto Hamdani, acara tersebut bertujuan sebagai lomba amal. “Tujuan utama dari lomba ini sebetulnya amal. Nanti hasil dari lomba ini akan kami sumbangkan untuk membantu korban-korban bencana alam, terutama di daerah Bandung dan Jawa Barat," ujarnya.
Kelas yang diperlombakan, menurut Susanto, bermacam-macam. "Untuk lomba kali ini kami perlombakan sampai 32 kelas. Yang paling bergengsi kelas Anis Merah, hadiah utamanya sampai Rp10 juta," terangnya. Susanto menambahkan total hadiah untuk keseluruhan kelas mencapai Rp120 juta.
Sementara untuk penilaian, lanjut Susanto, berdasarkan pada keadaan fisik burung, volume kicauan, gaya, dan irama kicauan. "Jadi tidak hanya kicauan saja, tapi keseluruhan fisik burung juga dinilai," tambahnya.
Ternyata, peserta yang mendaftar tak hanya dari Kota Bandung saja, tapi juga dari luar kota. "Sebagian besar peserta memang dari Bandung, tapi ada juga beberapa yang dari Jakarta, Garut, Sumedang, dan daerah Jawa barat lain. Bahkan ada yang dari Kediri dan Semarang," lanjutnya bangga.
Walau baru pertama kali menggelar lomba, sambutan dari peserta sangat tinggi. "Alhamdulillah respon dari penggemar burung sangat baik. Dari data sementara, ada 1.200 burung yang didaftarkan. Kami cukup bangga,” ujarnya. Padahal, lanjut Susanto, awalnya lomba ini hanya untuk regional Bandung saja. Kemungkinan jumlah burung yang diperlombakan bisa bertambah karenalombanya belum selesai.
Sementara salah seorang peserta, Purnomo, mengaku senang dengan pelombaan kali ini. Untuk mengikutkan burung peliharaannya, ia rela merogoh kocek sebesar Rp150 ribu. "Walaupun kalah, saya cukup senang ikutan lomba. Rasanya gimana gitu," ujarnya sambil tertawa. Menurut warga Gunung Batu ini, ia sering ikutan lomba semacam ini. "Saya lumayan sering ikutan lomba. Dari 2001 saya ikut lomba seperti ini. Alhamdulillah pernah juara beberapa kali," tambahnya. (han)

Tidak ada komentar: