02 Maret 2009

Warga Cimahi Bingung Biaya KTP

CIMAHI – Warga Kota Cimahi ternyata masih kebingungan dengan biaya pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Padahal, KTP merupakan kartu identitas resmi setiap warga di Indonesia. Saking pentingnya, di beberapa daerah sering dilakukan razia atau operasi yustisi pada warganya.
“Saya kurang tahu berapa biaya pembuatan KTP di sini. Memang, saya pernah denger katanya gratis. Tapi ngga tahu juga. Waktu ngurus di kecamatan katanya gak bayar. Tapi karena waktu itu saya dibantu sama pihak RT, saya bayar sebesar Rp20 ribu sebagai ucapan terima kasih saja,” kata Novi (27), warga Kecamatan Cimahi Tengah, kepada Bandung Ekspres, kemarin.
Menurut Novi, jika diurus sendiri, biaya KTP bisa berlipat-lipat, bahkan bisa mencapai Rp100 ribu. Sayangnya, dia tidak merinci untuk biaya apa saja nilai uang tersebut. ‘Saya sih denger-denger, bisa sampai Rp100 ribu untuk biaya KTP. Untungnya, waktu itu ada yang bantu,” katanya seraya menambahkan, proses pembuatan KTP di kecamatan cukup cepat dan hanya membutuhkan waktu satu minggu.
Lain lagi dengan Iip Saripudin (40). Karena mempunyai koneksi di kelurahan, ia mengaku tidak mengeluarkan uang sepeser pun saat membuat KTP. "Saya punya kakak yang kerja di kelurahan, jadi saya minta bantuan ke dia. karena itu saya nggak bayar sama sekali," katanya. Ia sendiri tidak mengetahui berapa biaya pengurusan yang sebenarnya. Dengan bantuan saudaranya, aku Iip, dalam waktu 2 minggu KTP miliknya sudah beres.
Pernyataan mengagetkan justru keluar dari mulut Edi (30). Saat membuat KTP, ia harus merogoh kocek sampai Rp200 ribu. “Waktu itu saya nggak mau ribet, jadi nembak saja. Semuanya RT yang ngurus. Akhirnya saya harus bayar Rp200 ribu," katanya. Hanyasaja, kata dia, kejadian itu sudah berlangsung sejak lama. “Itu sudah beberapa tahun lalu, tapi saya lupa tahun berapa. Untuk sekarang saya nggak tahu berapa, soalnya KTP saya belum diperpanjang," kata Edi.
Sementara Galih (18) warga Kecamatan Cimahi Selatan mengaku, biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan KTP hanya Rp13 ribu. Sebab, kata dia, seluruh proses administrasi diurus sendiri. “Karena semuanya saya urus sendiri, biayanya cuma Rp13 ribu. Mulai dari minta pengantar ke RT/RW, pengisian formulir, sampai ke kecamatan," paparnya.
Hanya saja ia menyayangkan data KTP miliknya tidak sesuai dengan formulir yang diisi. Padahal, kata dia, saat mengisi formulir, datanya tidak salah. Akibatnya, Galih mengaku kerap kesulitan mengisi aplikasi yang mengharuskan namanya tercantum sesuai KTP. “Contohnya kalau buat rekening di bank.Pihak bank suka nanya, kok namanya beda sama yang di KTP? Ya saya jawab KTP nya yang salah," ujarnya. Ia mengakui malas untuk memperbaiki KTP miliknya. “Ah males, ribet,” kata Galih. (han)

3 komentar:

Anonim mengatakan...

ribet ngusus bikin dan memperpanjang KTP di kec. cimahi selatan anji 1 minggu didatengin minta telp dulu, di telpn ga ada yg ngangkat. dah 2 minggu blom jadi katanya blanko-nya ga ada wah.... apa kerja orang kecamatan ya,...??

padahal saya butuh buat pekerjaan dinas..udah sering ada razia ktp lagi yang salah siapa???

Tongkonan mengatakan...

Saya nembak ktp habis 500 ribu. Mahal bgt....! :(

Anonim mengatakan...

harusnya KTP bersifat nasional jadi berlaku sebagai ID yang unik(tidak bisa diduplikat), dan pengurusannya yang lebih mudah karena semuanya terhubung sentral ke satu komputer server. Mngkn di masa yang akan datang bikin KTP dari web saja. hope so..