15 November 2007

uang administrasi, katanya

Minggu kemarin teman saya buat Surat Keterangan Kelakuan Baik (SKKB) ke Polisi Resort Kota (Polresta) Bandung yang di Sukajadi, dekat Parisj Van Java. Prosesnya lumayan lama, beberapa jam. (Atau cepat ya?). untuk selembar kertas itu, teman saya harus bayar sampai limapuluh ribu. Mmm buat saya yang masih pengangguran, uang segitu lumayan banyak. Gede. Tapi tak ada kuitansi. Waktu saya nanya ke teman saya uang limapuluh ribu itu uang apa, ia nggak tahu, karena petugas polisi yang di sana nggak ngasih tahu itu uang apa.
Beberapa minggu sebelumnya, teman saya itu juga membuat kartu Kuning. Ini bukan kartu kuning yang dikeluarkan wasit sepakbola hehe.. katanya bagi yang mau cari kerja harus buat kartu kuning ke Dinas Tenaga Kerja, yang di jalan Martanegara. Pastinya pegawai di sini, terutama yang mengurus proses pembuatan kartu Kuning, semuanya berstatus Pe eN eS alias pegawai negeri Sipil yang gajinya dibayar dari keringat rakyat. Ternyata untuk membuat kartu kuning juga harus mengeluarkan duit juga, walaupun tak sebesar di kantor polisi.
Teman saya yang lain waktu disuruh membayar uang yang diebut biaya administrasi itu, meminta kuitansinya. Namun di sini juga nggak dikasih kuitansi., malah teman saya itu nggak jadi bayar. Malah disuruh cepat-cepat pergi.
Minggu kemarin, teman-teman saya yang baru diwisuda pada sibuk membuat legalisir fotokopi ijazah. Fotokopi ijazah yang dilegalisir ternyata nggak hanya satu atau dua lembar, tapi rata-rata 20 lembar. Malah ada yang sampai 30 lembar. Oleh petugas fakultas, satu lembar legalisir dikenai biaya seribu rupiah. Jadi, teman-teman saya rata-rata harus bayar 20 ribu agar bisa melegalisir ijazahnya. Waktu ada teman saya yang menanyakan untuk apa uang itu, petugas di sana menjawab karena melegalisir ijazah itu capek, jadi wajar kalau dikenai biaya. Oh... capek yah kerja teh ternyata... kalau ngga mau capek mah jangan kerja pak, nganggur aja.
Aneh. Bener-bener aneh. Kenapa sih di negara ini selalu ada saja biaya atau pungutan? Entah itu biaya administrasi, biaya lelah, atau apapunlah.. padahal sebagian besar dari mereka itu PE EN ES! Mereka digaji dari darah dan keringat rakyat agar bisa bekerja dan melayani rakyat! Kenapa ketika rakyat ada keperluan, entah itu buat SKKB, kartu kuning, merah, hijau, atau pun pink, rakyat disuruh bayar lagi?
Jangan harap sby dan teman-temannya bisa mengentaskan korupsi, kalau pegawai bawahannya saja masih korupsi!
Jadi inget lagu Jeruji
“SAYA CINTA NEGERI INI, TAPI SAYA BENCI SISTEM YANG ADA!”
Kalimat selanjutnya terusin aja ah, cape..

2 komentar:

Bima Putra Ahdiat mengatakan...

Koreksi nih:
Kutipan di akhir posting kayanya bukan dari BurgerKill, tapi dari Jeruji, dari lagu berjudul "Lawan" (probably it was dedicated to Wiji Tukul).

And that's right, brother. We're all hate the system!

h.a.h.n mengatakan...

hehe iya betul bos, punten ah..hehe